(15) Gloomy

205 17 1
                                    

*

*

*

*

*

Hari masih pagi tapi Taehyung sudah duduk manis di kursi kerja milik Jungra, membuat si pemilik kursi terkejut begitu tiba di lokasi.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Jungra dengan nada sok jutek-nya.

Taehyung meringis, menampilkan deretan gigi depannya yang terekspos dengan sempurna. Melihat senyum itu, Jungra merasa senang tentunya. Namun tetap saja dia gengsi untuk menunjukkan rasa senang itu.

"Hanya ingin main."Well, Taehyung yang jail sepertinya telah kembali. Jungra semakin senang dibuatnya.

"Ini bukan tempat bermain. Pergilah."

"Jutek sekali sih? Bukankah kau senang saat melihat aku ada di sini?"

Ingin berkata 'ya' tapi gengsi.

"Tidak. Untuk apa senang? Sekarang pergilah. Jangan mengganggu orang bekerja."

"Ayolah, ini masih pagi. Kita bisa mengobrol sebentar."

Jungra menarik paksa Taehyung. Pria itu pun menurut, berdiri searah dengan tarikan Jungra. Kemudian mengambil kursi lain yang tak jauh dari sana, dan mendudukinya tepat di sebelah Jungra.

"Kenapa malah duduk? Cepat pergi sana."

Taehyung menggeleng kencang, membuat rambut indahnya ikut bergerak. "Tidak mau."

Oke, baik. Diperjelas saja. Jungra memang tidak suka dan tidak nyaman saat Taehyung cuek padanya. Saat Taehyung kembali seperti semula, yaitu seorang menyebalkan dengan kadar menyebalkan yang tak bisa diuraikan dengan kata-kata, Jungra memang senang. Namun bukan berarti Jungra tidak kesal karena sikap Taehyung itu. Jika boleh memilih, Jungra lebih suka Taehyung yang dulu. Taehyung yang berkencan dengannya dulu. Walau dulu sikapnya memang berubah-ubah kadang manja kadang dewasa, Jungra tetap suka.

Jungra mengerjapkan matanya beberapa kali saat sadar dengan apa yang dia pikirkan. Kemudian melirik Taehyung. Pria itu masih saja meringis, membuat Jungra heran.

"Kau ini kenapa sih?"

"Aku sedang senang."

Jungra semakin heran dibuatnya. "Kau gila ya?"

"Eoh." Taehyung mengangguk mantap, lagi-lagi membuat rambutnya ikut bergerak. "Gila karenamu."

*

*

*

Sore hari telah tiba.

Jungra POV

Aku tak habis pikir. Anak ini salah makan atau bagaimana? Kenapa seharian ini dia bergelayut manja padaku?

"Kapan selesainya?"

Dan sekarang dia mulai rewel. Biar saja, salah sendiri bersikukuh untuk menungguku hingga selesai bekerja.

"Noona."

Tak kuhiraukan.

"Noona."

"Noona."

"Berisik!" Makiku. Benar-benar mengganggu.

Dia malah terkikik. Bocah ini sepertinya benar-benar gila.

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now